Sabtu, 7 Juli 2018 bertempat di Gedung KPRI "Pancamarga" Gondang. Telah dilaksanakan Pelantikan Pengurus Ranting NU Se-Kec. Gondang. Acara dimulai pukul 20.00 WIB.
Hadir pada acara tersebut dari jajaran PCNU Kab. Nganjuk KH. Ali Musthofa Sa'id juga KH. Jamaludin, dari jajaran MWC NU Gondang Gus Tamyiz Burhanudin, KH. Ahmad Asyhari, K.Mustaqim, K.Ngalimun serta para kyai² lainnya, serta seluruh pengurus ranting NU baik Syuri'ah maupun Tanfidziyah serta pengurus lainnya, dari 17 Desa yakni: Sumberjo, Nglinggo, Mojoseto, Karangsemi, Senjayan, Kedungglugu, Ja'an, Sumberagung, Ketawang, Ngujung, Sanggrahan, Balonggebang, Pandean, Campur, Gondangkulon, Senggowar, dan Losari.
Acara berlangsung khidmat dari awal hingga akhir, meskipun suasana gedung penuh, diperkirakan jumlah yang hadir adalah lebih dari 350 orang.
Semangat perjuangan yang tinggi menjadi awal tersusunnya acara ini, dengan jeri payah yang luar biasa dari Pengurus MWC NU Gondang, serta semangat alumni PKP yang takkan pernah luntur demi Islam, NU dan NKRI. (Note: maschoi18)
NAMA KYAI IDRIS DISEBUT, JIN AKAN TAKUT Oleh: Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA. KH. Idris Kamali adalah sepupu ibu saya, Afifah binti Harun bin Abdul Jalil. Kalau KH. Idris bin Kamali bin Abdul Jalil. Kiai Abdul Jalil berasal dari Ndoro, Pekalongan. Pergi ke Kedondong Cirebon, mendirikan pondok di Kedondong. Kini pondok tersebut sudah tidak ada. Punya anak namanya Kiai Kamali dan Kiai Harun. Kiai Kamali berangkat ke Mekkah, mukim di sana. Semua anaknya pun lahir di sana. Setelah pulang, Kiai Idris mesantren di Tebuireng Jombang dan diambil menantu oleh Hadratus Syaikh Kiai Hasyim Asy’ari. Punya putra satu yaitu Gus Abdul Haq. Setelah istri Kiai Idris wafat, beliau kembali ke Mekkah tahun 1973 dan kembali tahun 1981. Kiai Idris mempunyai kelebihan yang sangat banyak, saya sendiri pernah mengalaminya. Ketika sowan ke beliau (saya masih di Lirboyo) tahun 1970, ditanya dengan bahasa Cirebon, “Kamu punya uang tidak? Ambil uang itu di toples jajan di lemari!”. Toples j...
Komentar
Posting Komentar